:: Sponsored ::


:: Statistic ::


Web Page Counter
Since 25.01.2006
Since 17.Aug.2005

visitor online

:: MP3 Player ::
Tam's MP3 Player
:: Tam's IndoHitz ::
:: Quotation ::
:: Blog Map ::
My Location
:: The Story ::


Kesabaran
<$BlogDateHeaderDate$>
Dalam sebuah kisah tiongkok dikisahkan, ada seorang pemuda yang hendak belajar kungfu. Datanglah dia pada sebuah perguruan kungfu. Dia menghadap gurunya dan berkata ”guru ajarilah saya kungfu!”. Sang guru menerima dia menjadi murid, namun keesokan harinya sang guru menugaskan dia menjadi seorang juru masak perguruan. Sambil menyerahkan sebuah cerobong kecil yang terbuat dari besi kasar beliau berkata ”tugasmu menjadi juru masak dan setiap engkau meniup api dengan cerobong besi ini, tekan dan remas dengan kuat cerobong ini. Aku akan mengajarkan kungfu jika cerobong ini sudah halus dan bayanganku terlihat jelas”.

Bertahun-tahun berlalu, sang murid mulai tak sabar terus-terusan menjadi juru masak. Setiap tahun dia menanyakan kapan dia belajar kungfu, namun sang guru tetap mengatakan sampai cerobong besi itu halus. Sampai akhirnya dia menunjukkan cerobong besi yang sudah halus itu pada gurunya. Sang guru tersenyum dan memerintahkan ”carikan aku bambu yang paling keras di hutan!”. Berangkatlah sang murid ke hutan. Sambil berjalan diremasnya bambu demi bambu di hutan itu. Herannya tak satupun bambu itu keras. Sampai sore haripun dia tak menemukan bambu yang keras di hutan itu. Akhirnya sang murid itu pulang dengan tangan hampa. Dengan kelelahan dia berkata pada gurunya ”guru, maafkan saya, ternyata tidak ada bambu yang keras di hutan, mungkin esok saya akan pergi ke hutan lain”. Sang guru tersenyum sambil berkata ”muridku, saat ini engkau telah menguasai dua hal. Yang pertama kesabaran dan yang ke dua adalah jurus tangan peremuk tulang. Siapapun lawanmu engkau bisa remukkan tulangnya dalam sekejap. Saat ini engkau adalah salah satu pesilat tangguh, namun aku jamin, dengan kesabaran engkau tidak akan mudah dikalahkan, karena dengan kesabaran engkau akan bisa belajar ribuan jurus-jurus lainnya”.

Pertanyaan dari kisah di atas, apakah benar dengan kesabaran kita bisa mencapai tujuan kita?
Kesabaran dalam terminologi masyarakat kita banyak disalahartikan. Masyarakat kita banyak mengartikan sabar sebagai diam, tidak membalas, menerima ataupun pasrah. Pengertian ini sangat berlainan dengan arti dalam bahasa arab. Sabar dalam bahasa arab diartikan tetap berusaha, tetap berjuang dan tetap berharap. Sabar adalah kombinasi yang harmonis antara rasa syukur, optimisme dan persistensi. Rasa syukur dapat mengkonversi kondisi terburuk menjadi mempunyai hikmah dan kebaikan. Optimisme adalah kemampuan kita menciptakan harapan. Dan persistensi adalah kesadaran diri untuk tetap bergerak, berusaha dan berjuang.

dikutip dari: F. Afandi Rachman
posted by .:: me ::. @ 12:42:00 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
:: My Profile ::

... m.y.z.t.e.r.i.o.u.z ...
... click my profile ...
... please don't click ...




Join me on Friendster!

Chat 

With Me
:: Wisdom ::

When we succeed, we are thankful. When we fail, we are also thankful.
The happiness and wealth are in the thankful attitude itself.
[Saat sukses kita bersyukur. Saat gagalpun kita bersyukur.
Sesungguhnya kebagiaan dan kekayaan sejati ada pada rasa bersyukur.]"

Love and attention is power! If all us are willing to share love and attention towards people arounds us, then life will be happier and more meaningfull.
(Cinta dan perhatian adalah kekuatan! Jika setiap hari kita mau memberikan cinta dan perhatian kepada orang-orang di sekeliling kita hidup akan lebih bermakna).

Terkadang manusia terlebih dahulu tenggelam dalam keputusasaannya.
Dengan emosinya mereka mengatakan bahwa masalah yang mereka hadapi sangatlah berat.
Sesungguhnya jika mereka yakin dengan usaha mereka, niscaya Tuhan pasti menjawabnya.

Salah satu cara yang paling efektif untuk memperbaiki diri adalah dengan mengingat dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan.
Karena mungkin saja kesempitan yang dialami saat ini adalah buah dari kesalahan masa lalu dan kita belum memohonkan ampun kepada Allah.

The future is not a result of choices among alternative paths offered by the present, but a place that is created – created first in the mind and will, created next in activity.
The future is not some place we are going to, but one we are creating. The paths are not to be found, but made, and the activity of making them, changes both the maker and the destination.[John Schaar].
:: Recent Post ::
:: Archives ::
:: Menu ::
:: LETTO Fans Blog ::
:: NIDJIholic Blog ::

Click Slide Show
:: Friends ::
:: Games ::
:: Powered By ::

BLOGGER
2006, Ver. 4.0, Design by: Tamtomo~ Email: TamtomoMail~ Please Send Your Comment About Our Blog