:: Sponsored ::


:: Statistic ::


Web Page Counter
Since 25.01.2006
Since 17.Aug.2005

visitor online

:: MP3 Player ::
Tam's MP3 Player
:: Tam's IndoHitz ::
:: Quotation ::
:: Blog Map ::
My Location
:: The Story ::


Cinta, Harta dan Sehat
<$BlogDateHeaderDate$>
Suatu pagi datang 3 pemuda hendak bertemu dengan tuan rumah di sebuah rumah yang cukup besar di kawasan perumahan elite. Mereka disambut oleh satpam di depan karena tuan rumah sudah berangkat ke kantor pagi-pagi tadi. Di rumah hanya ada nyonya rumah yang sedang sibuk telpon mengatur acara arisan untuk minggu depan dan 3 orang pembantu yang sedang sibuk dengan pekerjaan masing2.

3 pemuda ini tetap menunggu di luar pagar walau sudah diberitahu bahwa tuan rumah baru akan pulang larut malam hari itu. Mereka juga menolak ketika dipersilakan masuk dan menunggu di dalam rumah.

Pak Lesmana, si pemilik rumah baru pulang sekitar jam 8 malam. Dengan tubuh lelah, beliau sama sekali tidak memperhatikan adanya 3 orang yang sedang duduk menunggu di depan pagar. Baru ketika beliau selesai mandi dan makan malam bersama istri, Irene, putri mereka menceritakan kehadiran 3 pemuda ini. Rupanya bahkan sang istri-pun tidak menyadari kehadiran mereka sepanjang hari ini.

Pak Lesmana terheran-heran, siapa gerangan mereka. Keheranan Pak Lesmana semakin bertambah ketika mereka menolak masuk sekaligus bersamaan. 3 pemuda ini mensyaratkan bahwa si pemilik rumah harus memilih salah satu dari mereka untuk masuk ke rumah karena mereka tidak bisa masuk bertiga sekaligus. Dan keheranan beliau semakin memuncak ketika diberitahu bahwa nama mereka masing-masing adalah cinta, harta dan sehat. Siapa mereka? Apa maunya mereka hingga rela menunggu dari pagi hingga larut malam begini? Siapa dari ketiga orang tersebut yang akan diundang duluan?

'Pilih harta!', ujar sang istri segera menangkap makna yang tersembunyi di balik 3 nama itu. 'Dengan harta kita bisa membeli segala-galanya. Tidak ada harta mana bisa sehat? Ayo, suruh harta masuk', tambahnya lagi buru-buru memberi perintah pada satpam yang sedang menunggu di depan mereka.

'Jangan!', sergah Pak Lesmana cepat, sebelum satpam tadi sempat bergerak. 'Buat apa harta kalau tidak sehat? Pilih sehat saja, soal harta nomor dua!! Apalagi cinta, kalau sakit mana bisa merasakan cinta. Ayo, suruh masuk si sehat!!', perintahnya.

'Eh, tunggu!!', kali ini Irene yang mencegah.
Satpam yang baru mau mulai memutar tubuh lagi-lagi menahan gerakannya.
'Papa .. harta dan sehat tidak ada artinya tanpa cinta', urainya.
'Ah, itu karena kamu lagi jatuh cinta!', Ny. Lesmana segera menimpali sambil melirik suaminya. 'Iya'kan, Pa?', sang istri berusaha meyakinkan suaminya yang kelihatan mulai ragu. 'Dengan harta, kita bisa membeli segalanya. Semua akan bahagia, penuh cinta. Juga bisa ke dokter kalau sakit. Coba kalau tidak ada harta, mana bisa happy dan sehat?'.

Beberapa saat hening, semua mata melirik ke Pak Lesmana sebagai kepala keluarga yang mengambil keputusan.
'Suruh cinta masuk duluan', akhirnya beliau memutuskan.
Satpam segera berlari keluar, takut kalau ada yang berubah pikiran lagi. Tapi kali ini tidak ada sergahan. Bahkan mereka bertiga mengikutinya berjalan ke teras depan ingin melihat siapa yang namanya cinta itu.

'Lho, kok tiga-tiganya masuk? Bukankah katamu mereka hanya bisa masuk satu per satu?!', seru Irene ketika melihat ke-3 tamu tadi masuk bersamaan.

'Betul, dik', ujar salah seorang dari mereka.
'Kalau anda memilih harta, maka yang masuk hanya harta. Anda akan kaya, kaya harta dan martabat. Hidup mewah dan penuh keduniawian. Semua kegiatan dan gelak tawa hanya bertolok ukur pada seberapa banyaknya harta, jumlah deret angka di atas kertas dan jumlah lembar kertas berderet angka. Padahal semuanya itu benda mati, tidak hidup. Lama kelamaan akan bosan sendiri, merasa monoton dan semu. Tidak ada perasaan, apalagi cinta. Kalau sudah begitu, bukankah yang sehat akan jadi sakit juga?'.

'Kalau anda memilih sehat, maka yang masuk hanya sehat. Anda akan sibuk memperhatikan kesehatan, supaya hidup sehat, supaya tampil sehat, supaya berpikiran sehat. Lagi-lagi, tolok ukur sehat yang demikian hanyalah berdasarkan ilmiah belaka. Ketika sakit, orang akan merasa tidak ada gunanya harta tanpa kesehatan yang baik. Sebenarnya, kalau tidak ada cinta dan perasaan - bagaimana anda tahu sehat itu membahagiakan?'.

'Kalau anda memilih cinta, maka sehat dan harta akan turut serta. Dimana ada cinta, di sana ada semangat untuk tetap bahagia. Cinta yang akan senantiasa memelihara semangat dan motivasi 'mencari harta' agar meringankan beban orang sekelilingnya. Ketika ada cinta, orang tidak akan banyak memperhitungkan berapa yang dia terima - yang penting membahagiakan. Cinta kasih inilah yang akan membuat kita tahu bahwa pada akhirnya, cinta adalah harta yang paling bernilai di dunia'.

Seringkali kita dihadapkan pada keadaan yang sama. Cinta, kekayaan dan kesehatan telah dengan sabar mengiringi setiap langkah kita, menunggu yang mana yang akan kita utamakan. Banyak orang mengira bahwa hidup ini untuk harta. Tapi ketika sudah punya banyak harta tetap saja tidak puas dan bingung karena tidak bahagia. Banyak pula orang yang mengira bahwa sehat merupakan tujuan utama. Tapi walau sehat bisa saja merasa tidak bahagia karena tidak tahu apa yang dicari.

Ketika anda mengutamakan cinta - harta dan kesehatan akan datang menyusul.

Oleh : MARIANI NG - Certified Meta-Masters Practitioner of NS-NLP

Labels:

posted by .:: me ::. @ 6:40:00 AM  
1 Comments:
  • At 4/11/09 21:19, Anonymous Anonymous said…

    скачать порно школьников http://free-3x.com/ девочку подросток в попку онлайн free-3x.com/ порно фото изнасилований в анал малолеток [url=http://free-3x.com/]free-3x.com[/url]

     
Post a Comment
<< Home
 
:: My Profile ::

... m.y.z.t.e.r.i.o.u.z ...
... click my profile ...
... please don't click ...




Join me on Friendster!

Chat 

With Me
:: Wisdom ::

When we succeed, we are thankful. When we fail, we are also thankful.
The happiness and wealth are in the thankful attitude itself.
[Saat sukses kita bersyukur. Saat gagalpun kita bersyukur.
Sesungguhnya kebagiaan dan kekayaan sejati ada pada rasa bersyukur.]"

Love and attention is power! If all us are willing to share love and attention towards people arounds us, then life will be happier and more meaningfull.
(Cinta dan perhatian adalah kekuatan! Jika setiap hari kita mau memberikan cinta dan perhatian kepada orang-orang di sekeliling kita hidup akan lebih bermakna).

Terkadang manusia terlebih dahulu tenggelam dalam keputusasaannya.
Dengan emosinya mereka mengatakan bahwa masalah yang mereka hadapi sangatlah berat.
Sesungguhnya jika mereka yakin dengan usaha mereka, niscaya Tuhan pasti menjawabnya.

Salah satu cara yang paling efektif untuk memperbaiki diri adalah dengan mengingat dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan.
Karena mungkin saja kesempitan yang dialami saat ini adalah buah dari kesalahan masa lalu dan kita belum memohonkan ampun kepada Allah.

The future is not a result of choices among alternative paths offered by the present, but a place that is created – created first in the mind and will, created next in activity.
The future is not some place we are going to, but one we are creating. The paths are not to be found, but made, and the activity of making them, changes both the maker and the destination.[John Schaar].
:: Recent Post ::
:: Archives ::
:: Menu ::
:: LETTO Fans Blog ::
:: NIDJIholic Blog ::

Click Slide Show
:: Friends ::
:: Games ::
:: Powered By ::

BLOGGER
2006, Ver. 4.0, Design by: Tamtomo~ Email: TamtomoMail~ Please Send Your Comment About Our Blog