:: Sponsored ::


:: Statistic ::


Web Page Counter
Since 25.01.2006
Since 17.Aug.2005

visitor online

:: MP3 Player ::
Tam's MP3 Player
:: Tam's IndoHitz ::
:: Quotation ::
:: Blog Map ::
My Location
:: The Story ::


Singa Yang Berpura-pura Sakit
<$BlogDateHeaderDate$>
Alkisah di sebuah hutan terdapat seekor singa yang sudah tua. Setiap hari ia kelaparan karena tak sanggup berlari kencang dan jauh. Ia selalu kehilangan mangsa.

Meskipun setiap binatang saling memangsa, tetapi mereka sepakat untuk saling menjenguk bila salah satu diantara mereka sedang sakit. Tak kurang akal, singa tua itu memanfaatkan kesepakatan para binatang untuk menjerat mangsa. Ia mengaku sakit pada setiap binatang yang melewati tempat tinggalnya, sambil berpura-pura lesu dan lemah.

Berita tentang kondisi singa yang sakit dengan segera menyebar ke seluruh penjuru hutan. Semua binatang bersimpati dan berniat mengunjungi singa tersebut. Satu demi satu dari mereka bergiliran mengunjungi si singa dan bekas jejak kaki mereka terlihat jelas di sepanjang jalan hingga di depan gua.

Kesempatan tersebut jelas tidak dilewatkan si singa. Ia selalu memangsa semua binatang yang mengunjungi dirinya satu demi satu. Tetapi seekor srigala mencium gelagat yang kurang baik saat dirinya hendak masuk gua untuk menjenguk si singa. Srigala itu mengurungkan niat untuk masuk dan hanya menyapa si singa dari luar.

"Hei, mengapa mesti di luar. Masuklah! Kita berbincang di dalam saja," kata singa menawarkan.
"Ah tidak, terima kasih," tukas srigala itu lantang.
"Aku meragukan kata-katamu. Boleh dibilang aku tidak mempercayaimu. Aku yakin kamu tidak punya niat baik dan hanya ingin memangsa aku, karena di sini aku hanya melihat jejak langkah binatang-binatang yang lain masuk tapi tidak ada jejak langkah mereka keluar dari sini," ucap srigala kesal.

Srigala mencium gelagat buruk dari si singa. Kebohongan si singa terbongkar juga. Akibatnya, singa itu harus menanggung resiko atas kebohongan yang ia lakukan, yaitu tidak dipercaya lagi oleh semua binatang penghuni hutan.

Pesan:
Berdasarkan ilustrasi kejadian tersebut terungkap bahwa kejujuran bersifat krusial atau sangat penting dalam hidup ini. Satu kebohongan saja akan menginfeksi karakter seseorang. Kebohongan bukan hanya bentuk dosa itu sendiri, melainkan menginfeksi jiwa kita dengan dosa. "False words are not only evil in themselves, but they infect the soul with evil," kata Socrates. Karena setiap kebohongan akan mendorong seseorang untuk terus menciptakan kebohongan lain untuk menutupi kebohongan yang sebelumnya.

Kebohongan adalah sumber kegelisahan, karena kalaupun kebohongan itu tidak terbongkar sudah pasti itu sangat menyiksa batin. Lalu seandainya kebohongan itu sampai terungkap, maka reputasi yang sudah dibangun selama puluhan tahun sekalipun kemungkinan akan hancur seketika. Kebohongan menjadikan masalah kecil semakin rumit, dan hidup terasa penuh rintangan. Dengan kata lain, kebohongan adalah sumber malapetaka.

Sangat manusiawi jika masing-masing diantara kita pernah berbohong, entah dalam skala kecil, sedang, maupun besar. Tetapi mengingat dampak buruk yang dapat menyertai kebohongan yang sudah kita ciptakan, milikilah keberanian untuk memperbaiki diri dengan bersikap jujur. Kita masih memiliki kesempatan yang begitu luas untuk lebih baik. "No one has ever done anything too bad to be forgiven. - Tak seorangpun melakukan kesalahan yang terlalu besar untuk dapat diperbaiki kembali," kata Ruth Sheppard.

Kita dapat senantiasa melatih dan meningkatkan kualitas kejujuran dari hal-hal sederhana, yang berkenaan dengan orang lain dan terutama terhadap diri sendiri serta segala aktifitas kehidupan kita. Mungkin kita dapat memulainya dengan berusaha berkomunikasi dan berinteraksi secara jujur dan terbuka sejak saat ini apapun resikonya.

Tingkatkan kualitas kejujuran terus menerus sampai kita dapat merasakan tak ada lagi kekurangan yang menghambat atau mengganggu sosialisasi diri. Pada saat yang sama kita juga akan dapat merasakan bahwa kejujuran kita jauh lebih berharga dibandingkan segalanya. "No legacy is so rich as honesty. - Tak ada harta yang begitu melimpah seperti kejujuran," William Shakespeare dalam karyanya yang berjudul All's Well that Ends Well.

Oleh : Andrew Ho

Labels:

posted by .:: me ::. @ 4:30:00 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
:: My Profile ::

... m.y.z.t.e.r.i.o.u.z ...
... click my profile ...
... please don't click ...




Join me on Friendster!

Chat 

With Me
:: Wisdom ::

When we succeed, we are thankful. When we fail, we are also thankful.
The happiness and wealth are in the thankful attitude itself.
[Saat sukses kita bersyukur. Saat gagalpun kita bersyukur.
Sesungguhnya kebagiaan dan kekayaan sejati ada pada rasa bersyukur.]"

Love and attention is power! If all us are willing to share love and attention towards people arounds us, then life will be happier and more meaningfull.
(Cinta dan perhatian adalah kekuatan! Jika setiap hari kita mau memberikan cinta dan perhatian kepada orang-orang di sekeliling kita hidup akan lebih bermakna).

Terkadang manusia terlebih dahulu tenggelam dalam keputusasaannya.
Dengan emosinya mereka mengatakan bahwa masalah yang mereka hadapi sangatlah berat.
Sesungguhnya jika mereka yakin dengan usaha mereka, niscaya Tuhan pasti menjawabnya.

Salah satu cara yang paling efektif untuk memperbaiki diri adalah dengan mengingat dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan.
Karena mungkin saja kesempitan yang dialami saat ini adalah buah dari kesalahan masa lalu dan kita belum memohonkan ampun kepada Allah.

The future is not a result of choices among alternative paths offered by the present, but a place that is created – created first in the mind and will, created next in activity.
The future is not some place we are going to, but one we are creating. The paths are not to be found, but made, and the activity of making them, changes both the maker and the destination.[John Schaar].
:: Recent Post ::
:: Archives ::
:: Menu ::
:: LETTO Fans Blog ::
:: NIDJIholic Blog ::

Click Slide Show
:: Friends ::
:: Games ::
:: Powered By ::

BLOGGER
2006, Ver. 4.0, Design by: Tamtomo~ Email: TamtomoMail~ Please Send Your Comment About Our Blog