:: Sponsored ::


:: Statistic ::


Web Page Counter
Since 25.01.2006
Since 17.Aug.2005

visitor online

:: MP3 Player ::
Tam's MP3 Player
:: Tam's IndoHitz ::
:: Quotation ::
:: Blog Map ::
My Location
:: The Story ::


Kisah Si Tikus Desa
<$BlogDateHeaderDate$>
Oleh : Andrie Wongso

Alkisah, ada dua ekor tikus bersahabat. Karena keadaan, yang satu tinggal di desa sedangkan yang lain tinggal di kota. Suatu hari, tikus kota berkunjung ke desa sahabatnya. Oleh tikus desa, tikus kota dibawa keliling desanya, disuguhi makanan terbaik ala desa sambil bercerita, "Sahabat, desaku memang sepi tetapi hawanya begitu sejuk dan suasananya damai. Makanan pun tersedia dimana-mana di sepanjang lumbung pak tani. Bagaimana menurut pendapatmu?"

Dengan gaya perkotaannya tikus kota menjawab, "Jujur saja sobat, aku sungguh tidak mengerti kenapa kamu betah tinggal di tempat seperti ini. Begitu sepi, dingin, dan seakan-akan tidak ada kehidupan yang berarti. Makanan terbaikmu, rasanya pun juga terlalu hambar bagi lidahku. Sekali waktu datanglah ke kota. Aku akan tunjukkan kepadamu kehidupan yang layak, nikmat, mewah, dan megah. Engkau akan tahu betapa jelek, kotor, dan tidak layaknya tempat tinggalmu ini."

Mendengar cerita tentang kota yang begitu menawan, si tikus desa tertarik untuk ikut ke sana. Setibanya mereka di kota, dengan bangga dibawanya tikus serta berkeliling menikmati indahnya gedung-gedung tinggi, lampu-lampu yang menghiasi sepanjang jalan, keramaian manusia dan kendaraan yang berlalu lalang. Hingga akhirnya mereka sampai ke liang lubang di sebuah rumah mewah kediaman manusia.

"Ayo masuklah. Memang rumah majikanku besar, indah, dan selalu hangat di dalamnya, berbeda sekali dengan rumah desamu kan?" Setelah berkeliling, perut pun terasa lapar. Sambil bercakap-cakap, mereka mengendap-endap memasuki ruang makan. Sungguh hebat makanan di atas meja, banyak dan beragam serta memancarkan aroma yang begitu mengundang selera.

Saat hendak menyantap makanan. Tiba-tiba, "gubrak!" terdengar suara daun pintu dibuka dengan kasar disusul dengan teriakan menggelegar dari orang yang datang itu. Tikus kota spontan berbalik arah dan berteriak "Cepat lari, cepat !" sesegera mungkin mereka pun berlari menyelamatkan diri ke lubang pengaman menghindari caci maki dan kemarahan si penghuni rumah.

Dengan jantung yang masih berdegup kencang karena kaget dan ketakutan, si tikus desa berkata tegas, "Aku mau pulang. Seindah dan semegah apapun di kota, di sini bukanlah tempatku. Ternyata desaku yang sepi dan tenang jauh lebih enak untuk tempat tinggalku. Selamat tinggal sahabat."

Pembaca yang budiman,
Pepatah mengatakan "Rumput tetangga lebih hijau dibanding rumput di halaman sendiri." Kadang kita hidup selalu dengan perbandingkan! Melihat orang lain serasa lebih enak, lebih hebat, lebih kaya, lebih indah dibandingkan diri sendiri. Jika kehebatan orang lain menjadi acuan kita, maka tentulah perasaan tidak bahagia yang senantiasa menyelimuti kita.

Seperti saat ini, setelah berlebaran di kampung halaman, biasanya terjadi urbanisasi besar-besaran. Kembali ke kota dan banyak yang membawa serta sanak saudara dan teman untuk mengais rejeki di kota. Sesungguhnya, jika kaum muda mau menggali potensi yang ada di kampung halaman mereka masing-masing, maka banyak masalah yang akan terpecahkan. Dan banyak prestasi yang bisa diciptakan, desa menjadi maju dan kota tidak perlu pengap karena bertambahnya penduduk yang tidak sesuai dengan perencanaan kota. Sehingga pemerataan pun terjadi. Dengan demikian kehidupan akan selaras penuh keharmonisan.

Labels:

posted by .:: me ::. @ 8:58:00 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
:: My Profile ::

... m.y.z.t.e.r.i.o.u.z ...
... click my profile ...
... please don't click ...




Join me on Friendster!

Chat 

With Me
:: Wisdom ::

When we succeed, we are thankful. When we fail, we are also thankful.
The happiness and wealth are in the thankful attitude itself.
[Saat sukses kita bersyukur. Saat gagalpun kita bersyukur.
Sesungguhnya kebagiaan dan kekayaan sejati ada pada rasa bersyukur.]"

Love and attention is power! If all us are willing to share love and attention towards people arounds us, then life will be happier and more meaningfull.
(Cinta dan perhatian adalah kekuatan! Jika setiap hari kita mau memberikan cinta dan perhatian kepada orang-orang di sekeliling kita hidup akan lebih bermakna).

Terkadang manusia terlebih dahulu tenggelam dalam keputusasaannya.
Dengan emosinya mereka mengatakan bahwa masalah yang mereka hadapi sangatlah berat.
Sesungguhnya jika mereka yakin dengan usaha mereka, niscaya Tuhan pasti menjawabnya.

Salah satu cara yang paling efektif untuk memperbaiki diri adalah dengan mengingat dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan.
Karena mungkin saja kesempitan yang dialami saat ini adalah buah dari kesalahan masa lalu dan kita belum memohonkan ampun kepada Allah.

The future is not a result of choices among alternative paths offered by the present, but a place that is created – created first in the mind and will, created next in activity.
The future is not some place we are going to, but one we are creating. The paths are not to be found, but made, and the activity of making them, changes both the maker and the destination.[John Schaar].
:: Recent Post ::
:: Archives ::
:: Menu ::
:: LETTO Fans Blog ::
:: NIDJIholic Blog ::

Click Slide Show
:: Friends ::
:: Games ::
:: Powered By ::

BLOGGER
2006, Ver. 4.0, Design by: Tamtomo~ Email: TamtomoMail~ Please Send Your Comment About Our Blog