:: Sponsored ::


:: Statistic ::


Web Page Counter
Since 25.01.2006
Since 17.Aug.2005

visitor online

:: MP3 Player ::
Tam's MP3 Player
:: Tam's IndoHitz ::
:: Quotation ::
:: Blog Map ::
My Location
:: The Story ::


Selamat Tinggal Kebencian
<$BlogDateHeaderDate$>
Pernahkan menyadari apa sesungguhnya salah satu kebodohan paling besar dalam hidup ini ?
Jawabanya adalah memelihara kebencian. Ya, kebenciaan adalah sebuah kebodohan hidup yang paling besar di dunia. Karena kebencian hanya akan membunuh waktu kehidupan dan mengorbankan benih cinta, sehingga tidak bisa berkembang dalam kehidupan. Orang yang menanam dan memelihara kebenciaan dalam hatinya, ia hanya akan menuai hasil ketidaknyamanan, sakit hati dan permusuhan. Sehingga harumnya wangi bunga cinta yang ada dalam dirinya tidak dirasakan dalam kehidupan.

Namun masih banyak orang yang tidak menyadarinya kalau hatinya dikuasai oleh benih kebenciaan. Manusia yang hatinya penuh kebenciaan pada hakekatnya adalah manusia yang gagal dalam hidup, karena tidak mampu mencintai dirinya sendiri. Maka ucapkan selamat tinggal kepada benci mulai saat ini juga. Tinggalkan jauh-jauh benih kebenciaan yang akan merusak benih cinta dan kebahagiaan dalam hati Anda.

Kalau ada yang membenci diri kita, berusahalah untuk tidak membalas kebencian itu dengan kebencian. Kalau kita membalas kebencian itu dengan kebencian, maka kitapun akan termasuk kedalam golongan orang yang membenci. Kalaupun harus membalas kebencian itu, berusahalan membalasnya dengan cinta, kasih sayang dan kebaikan. Mungkin kita akan mengatakan bahwa ini adalah hal yang mudah dituliskan, tetapi sangat sulit untuk dilakukan. Benar dan memang demikian adanya. Tetapi yakinlah kalau mampu mengendalikan emosi kemarahan yang ada dalam diri kita, maka ini bukanlah hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Bahkan akan menjadi hal yang mudal dilakukan. kita akan mampu membalas kebencian dengan cinta, kasih sayang dan kebaikan.

Bagaimana cara meninggalkan kebencian ? Salah satu cara meninggalkan kebencian adalah dengan berusaha bertindak dengan tindakan orang-orang yang berjiwa besar dan agung. Mereka yang memiliki keagungan jiwa mampu mengendalikan emosi amarah dan sakit hati atas kebenciaan orang lain.

Bagaimana cara memulainya ?
Kita bisa memulainya dengan membiasakan diri selalu memuji keagungan dan kebesaran Allah SWT yang telah memberikan keagungan jiwa bagi kita.
Dengan sering memuji kebesaran dan keagungan Allah SWT, kita akan memiliki semangat jiwa yang luhur, tinggi dan mulia.
Semangat jiwa yang agung dan mulia inilah yang akan mampu mengendalikan emosi dari dalam diri, sehingga tidak membiarkan kebenciaan hidup dalam diri kita.
Dengan tidak membiarkan benih kebencian tumbuh dalam diri kita, maka benih ketulusan cinta akan semakin tumbuh subur dalam diri kita.

Disarikan dari “The Art of Life Revolution", Eko Jalu Santoso

Labels:

posted by .:: me ::. @ 10:01:00 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
:: My Profile ::

... m.y.z.t.e.r.i.o.u.z ...
... click my profile ...
... please don't click ...




Join me on Friendster!

Chat 

With Me
:: Wisdom ::

When we succeed, we are thankful. When we fail, we are also thankful.
The happiness and wealth are in the thankful attitude itself.
[Saat sukses kita bersyukur. Saat gagalpun kita bersyukur.
Sesungguhnya kebagiaan dan kekayaan sejati ada pada rasa bersyukur.]"

Love and attention is power! If all us are willing to share love and attention towards people arounds us, then life will be happier and more meaningfull.
(Cinta dan perhatian adalah kekuatan! Jika setiap hari kita mau memberikan cinta dan perhatian kepada orang-orang di sekeliling kita hidup akan lebih bermakna).

Terkadang manusia terlebih dahulu tenggelam dalam keputusasaannya.
Dengan emosinya mereka mengatakan bahwa masalah yang mereka hadapi sangatlah berat.
Sesungguhnya jika mereka yakin dengan usaha mereka, niscaya Tuhan pasti menjawabnya.

Salah satu cara yang paling efektif untuk memperbaiki diri adalah dengan mengingat dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan.
Karena mungkin saja kesempitan yang dialami saat ini adalah buah dari kesalahan masa lalu dan kita belum memohonkan ampun kepada Allah.

The future is not a result of choices among alternative paths offered by the present, but a place that is created – created first in the mind and will, created next in activity.
The future is not some place we are going to, but one we are creating. The paths are not to be found, but made, and the activity of making them, changes both the maker and the destination.[John Schaar].
:: Recent Post ::
:: Archives ::
:: Menu ::
:: LETTO Fans Blog ::
:: NIDJIholic Blog ::

Click Slide Show
:: Friends ::
:: Games ::
:: Powered By ::

BLOGGER
2006, Ver. 4.0, Design by: Tamtomo~ Email: TamtomoMail~ Please Send Your Comment About Our Blog