:: Sponsored ::


:: Statistic ::


Web Page Counter
Since 25.01.2006
Since 17.Aug.2005

visitor online

:: MP3 Player ::
Tam's MP3 Player
:: Tam's IndoHitz ::
:: Quotation ::
:: Blog Map ::
My Location
:: The Story ::


Rajawali Berjiwa Ayam
<$BlogDateHeaderDate$>
Tulisan ini bermula dari kisah yang disampaikan oleh Anthony De Mello dalam buku Awareness. Dikisahkan.., Seekor induk ayam yang mengerami telur-telurnya. Tanpa disadari satu di antara telur yang di-erami adalah telur burung Rajawali. Ketika waktunya tiba, telur-telur pun menetas. Sebagai bangsa ayam, Induk ayam secara naluri berjalan ke sana kemari menggiring anak-anaknya untuk mencari makan. Dan sepanjang hidupnya, sang burung Rajawali yang hidup bersama anak ayam lainnya, turut serta belajar bertahan hidup dari sang induk ayam.

Akhirnya.., si Rajawali tumbuh dan telah berjiwa ayam. Bertingkah laku layaknya seekor ayam, mematuk dan mencakar tanah untuk mencari makan. Tiba saatnya ia pun menjadi dewasa. Pernah sekali dilihatnya se-ekor burung bertubuh tegap terbang gagah perkasa melintas diatas kawanan ayam. Tiba-tiba satu di antara kawanan ayam berteriak histeris..., "sembunyi...!!!". Serentak semua ayam berlindung di dalam semak belukar. Di antara kumpulan ayam yang ketakutan, bersembunyi juga si Rajawali berjiwa ayam.

Karena penasaran, si Rajawali berjiwa ayam pun bertanya pada saudaranya si ayam : "Mahluk apakah yang terbang melintas di atas langit tadi" ?. Ayam menjawab : "Itulah yang namanya Raja Langit, Si Rajawali penguasa Alam Semesta (Ayam tadi menggambarkan Rajawali sebagai mahluk gagah perkasa). Karena penasaran si Rajawali berjiwa ayam bertanya lagi : "Lalu mengapa kita harus berlindung" ?. Karena bila si Raja langit marah dan menyambar kita, sekali kelebat habislah kita bangsa ayam ini.

Mendengar itupun si Rajawali yang hidup bersama dengan kawanan ayam mengangguk-anggukkan kepalanya. Meskipun kakinya gemetar, tetapi si Rajawali berjiwa ayam tak henti-hentinya mengagumi Sang Raja langit yang terbang dengan gagah perkasa.
Setelah merasa cukup aman, kemudian kawanan ayam pun kembali keluar dari persembunyian. Memulai lagi pekerjaan rutin, mengais sampah mencari makan. Sang Rajawali berjiwa ayam hanya mengagumi, tetapi ia tetap tidak berubah, merasa dirinya adalah ayam kampung asli. Doktrin bangsa ayam sudah sedemikian ia jiwai "teruskan mengais sampah mencari makan agar bisa survive".

Waktu terus berjalan, Si Rajawali berjiwa ayam semakin tua, hingga akhir hayatnya ia tidak pernah menemukan jati diri sebagai Rajawali sungguhan yaitu Sang Penguasa Langit. Sungguh kasihan si Rajawali mati sebagai ayam. Si Rajawali tidak pernah menyadari POTENSINYA, berpasrah diri tanpa MENCOBA. Ia tidak menemukan bahwa dirinya teramat hebat. Penguasa langit yang ditakuti dan disegani oleh masyarakat ayam.

Pembaca yang terhormat banyak yang bisa kita petik dari cerita diatas. Namun yang perlu saya sampaikan TERNYATA dalam kehidupan sehari-hari juga banyak kita temui kelompok manusia yang hanya sebagai supporter dan menjadi pengagum. Men-syah-kan mitos hidup "menjadi orang pinggiran adalah sebuah takdir". Takdir jangan dilawan. Sehingga muncul anggapan miskin adalah kewajaran bagi masyarakat kelas dua, orang miskin kurang cerdas, berkasta rendahan, berkasta rendah sama dengan ber-IQ rendah, ber-IQ rendah identik dengan orang tidak cakap dan tidak mampu, karena sudah takdir harus berpasrah diri dan meneruskan garis keturunan miskin, sukses suatu yang mustahil.
Sebagaimana hukum alam semesta akan menjawab : "Ku kabulkan keinginan mu" yaitu tetap menjadi kelompok pinggiran. Bukankah hukum universal mengatakan "You are what you think, You are what you believe".

Ternyata bila di-amati seksama, banyak juga manusia seperti Rajawali bermental ayam. Tidak henti-hentinya mengagumi orang lain. Bukan meniru keberhasilan orang secara positif, melainkan menjadikan keberhasilan orang sebagai parameter untuk memastikan, memang betul dirinya sebagai kasta rendah dan harus menerima nasif dan pasif.

Lewat tulisan ini saya ingin memprovokasi anda, mengatakan STOP pikiran itu !!. Rubahlah pola pikir, katakan : "SAYA dan SEMUA orang dilahirkan dengan kesempatan sukses yang sama ". "SAYA bisa, ANDA bisa, SEMUA bisa. Berusaha lebih keras dan cerdas". Berusaha dan bekerja dengan sungguh-sungguh dan biarkan semesta bekerja untuk mewujudkan apa yang anda inginkan. Menjadi manusia berjiwa besar, mampu mencari makna hidup, bekerja cerdas penuh antusias dan kegembiraan.

Sangat penting bagi manusia menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang ajaib dan sungguh-sungguh hebat. Ini bukan omong kosong. Percayakah anda sekalipun gajah itu besar dan kuat, harimau itu ganas dan seram. Bila anda mau, mahluk ganas dan kuat itu bisa anda ciptakan menari di depan anda. Coba tarik nafas dalam-dalam, dan selami kebenaran yang saya sampaikan. Anda akan mampu menjadikan apa saja, menciptakan yang tidak ada menjadi ada, dan yang sulit menjadi mudah.

Saya ingin mengatakan sekali lagi MANUSIA SUNGGUH CIPTAAN AJAIB. Maksimalkan Potensi dan kelebihan yang di berikan Tuhan pada manusia lewat panca indra maupun akal yang berlimpah. Dengan menyadari dan pandai menggunakan keajaiban ini, APAPUN BISA ANDA CAPAI, BILA ANDA YAKIN DAN ANDA MAU.

Penulis : Sutrisno, SH, MKn (Thinker & Motivator)

Labels:

posted by .:: me ::. @ 6:43:00 AM   0 comments

Think And Act Positively
<$BlogDateHeaderDate$>
Oleh : Muk Kuang

Apa yang membuat seseorang berhasil?
Lalu apa yang membedakan mereka dengan yang lain?
Apa rahasia dibalik itu semua?

Ada 2 hal mendasar yang menjadi kunci utama, yaitu
1. Cara seseorang berpikir
2. Cara seseorang bertindak

Dalam buku saya Think and Act like A Winner, saya katakan cara seseorang berpikir dan bertindak yang akan menentukan masa depannya. Banyak orang terperangkap pengalaman buruknya sehingga membuat ia trauma untuk melakukan hal besar. Banyak orang lebih mendengarkan komentar negatif terhadap dirinya sehingga membuat ia berpikir negatif pula terhadap dirinya. Banyak orang berasosiasi dengan komunitas yang selalu complain sehingga membuat ia menjadi pribadi yang terus menerus mengeluh akan kondisinya tanpa melakukan sesuatu yang berarti

Apapun yang kita pikirkan, dan apapun yang kita lakukan baik itu positif maupun negatif akan memberikan dampak untuk kehidupan kita sendiri. Ketika seseorang mendoktrin dirinya sesuatu yang buruk dari kecil seperti misalnya 'Saya ini tidak mampu, saya ini kurang berpengalaman, saya ini masih muda, saya ini berlatarbelakang keluarga miskin, saya ini kurang cantik, saya ini hanya lulusan dalam negri', semua afirmasi negatif yang dibangun oleh seseorang kepada dirinya akan mempengaruhi pola perilakunya sehari-hari.
Individu seperti ini menjadi takut untuk melakukan sesuatu, ia menjadi takut gagal, ia menjadi pribadi yang penuh keraguan, ia menjadi orang yang menyesali kekurangannya.

Situs Pak Andrie juga mencanangkan Think and Action Year 2008, dan ingin mengajak kita semua untuk mulai berpikir positif dan bertindak yang efektif di tahun yang penuh harapan ini.
Tinggalkan semua mindset yang selalu negatif dan ganti dengan sebuah antusias dan optimisme. Dan punya mindset yang positif-pun belum berarti apa-apa tanpa real action kita di kehidupan sehari-hari.

Jangan selalu melihat faktor luar, mari kita tengok ke pribadi masing-masing, apakah cara berpikir dan bertindak saya terhadap sesuatu dan terhadap orang lain sudah positif ?
Setiap manusia memiliki potensi yang luar biasa di dalam dirinya, tapi terkadang manusia itu sendiri memilih untuk mengubur potensinya itu dikarenakan pola pikir yang ia pelihara.

Apapun yang terjadi dimasa lalu, Apapun yang pernah Anda alami, hiduplah untuk saat ini. Mulai membangun kebiasaan berpikir dan bertindak yang positif.
Isi hidup kita dengan sesuatu yang berharga.

Muk Kuang,
Book Author 'Think and Act like A Winner'
People Development Trainer, Speaker

Labels:

posted by .:: me ::. @ 6:59:00 AM   0 comments

Dua Pemancing Yang Hebat
<$BlogDateHeaderDate$>
Diceritakan tentang sebuah kejadian yang dialami dua orang pemancing yang sama-sama hebat, berinisial A dan B. Kedua pemancing itu selalu mendapatkan banyak ikan. Pernah kedua pemancing tersebut didatangi oleh 10 pemancing lain ketika memancing di sebuah danau. Seperti biasa, kedua pemancing itu mendapatkan cukup banyak ikan. Sedangkan 10 pemancing lainnya hanya bisa gigit jari, karena tak satupun ikan menghampiri kail mereka.


Ke sepuluh pemancing amatir itu ingin sekali belajar cara memancing kepada kedua pemancing hebat tersebut. Tetapi keinginan mereka tidak direspon oleh pemancing berinisial A. Sebaliknya, pemancing berinisial A tersebut menunjukkan sikap kurang senang dan terganggu oleh kehadiran pemancing-pemancing amatir itu.

Tetapi pemancing berinisial B menunjukkan sikap yang berbeda. Ia bersedia menjelaskan tehnik memancing yang baik kepada ke-10 pemancing lainnya, dengan syarat masing-masing diantara mereka harus
memberikan seekor ikan kepada B sebagai bonus jika masing-masing diantara mereka mendapatkan 10 ekor ikan. Tetapi jika jumlah ikan tangkapan masing-masing diantara mereka kurang dari 10, maka mereka tidak perlu memberikan apapun.

Persyaratan tersebut disetujui, dan mereka dengan cepat belajar tentang tehnik memancing kepada B. Dalam waktu dua jam, masing-masing diantara pemancing itu mendapatkan sedikitnya sebakul ikan. Otomatis si B mendapatkan banyak keuntungan. Disamping mendapatkan `bonus' ikan dari masing-masing pemancing bimbingannya, si B juga mendapatkan 10 orang teman baru. Sementara pemancing A, yang pelit membagi ilmu, tidak mendapatkan keuntungan sebesar keuntungan yang didapatkan oleh si B.

Pesan:
Kisah di atas menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan akan jauh lebih bermanfaat bila diamalkan. "Hanya dengan cara kita mengembangkan orang lain yang membuat kita berhasil selamanya," kata Harvey S. Fire Stone. Karena tindakan tersebut disamping menjadikan kita lebih menguasai ilmu pengetahuan, kita juga mendapatkan keuntungan dari segi finansial, pengembangan hubungan sosial, dan lain sebagainya. "Jika Anda membantu lebih banyak orang untuk mencapai impiannya, impian Anda akan tercapai," imbuh Zig Ziglar, seorang motivator ternama di Amerika Serikat.

Bentuk pemberian tak harus berupa uang, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya, melainkan juga dalam bentuk kasih sayang, perhatian, loyalitas, motivasi, bimbingan dan lain sebagainya semampu yang dapat kita berikan. "Make yourself necessary to somebody. – Jadikan dirimu berarti bagi orang lain," kata Ralph Waldo Emerson. Kebiasaan memberi seperti itu selain memudahkan kita memperluas jalinan hubungan sosial, tetapi juga membangun optimisme karena merasa kehidupan kita lebih berarti.

Sumber: Dua Pemancing Yang Hebat oleh Andrew Ho. Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller.

Labels:

posted by .:: me ::. @ 11:04:00 AM   0 comments

Jangan Pernah Terlalu Berharap!
<$BlogDateHeaderDate$>
Oleh: Andrew Ho

Anita Roddick adalah perintis perusahaan waralaba The Body Shop yang kini sudah mendunia. Sebelum perusahaan The Body Shop dikenal seperti sekarang, Anita pernah berinisiatif menggerakkan seluruh karyawannya yang berada di kantor pusat untuk melakukan bakti sosial dalam rangka Hari Dunia. Bentuk bakti sosial tersebut adalah membersihkan sebuah pantai di Inggris.

Tetapi inisiatif Anita tidak direspon positif oleh mayoritas pegawainya. Hanya sebagian kecil karyawan, yaitu sekitar 13 orang, yang bersedia berpartisipasi dalam bakti sosial tersebut. Sedangkan mayoritas pegawainya memilih untuk menghindar dengan berbagai alasan. Anita sangat kecewa atas penolakan yang ditunjukkan oleh mayoritas karyawan.

Tetapi dalam perjalanan menuju pantai yang akan dibersihkan, Anita merasa sedikit terhibur. Pasalnya, ia berpapasan dengan seorang pengendara sepeda yang ramah. “Mau kemana?” tanya pengendara sepeda itu kepada dirinya dan rombongan.

“Hari ini adalah Hari Dunia. Kami akan ke pantai untuk membersihkan pantai itu,” jawab Anita Roddick antusias sambil menunjuk sebuah pantai indah di depan mereka.

“Luar biasa! Kemauan Anda semua sangat mulia. Saya sangat senang ada orang yang bersedia turun tangan membersihkan pantai ini, karena memang sudah sangat kotor,” lanjut pengendara sepeda itu tak kalah bersemangat dibadingkan dengan Anita.

“Kalau begitu, mari bergabung bersama kami membersihkan pantai,” ucap Anita girang karena merasa berhasil mendapatkan simpati dan dukungan dari pengendara sepeda itu.

“Jangan pernah harap ya!” cetus pengendara sepeda itu mengejutkan. Tanpa basa-basi pengendara sepeda itu langsung mengayuh sepedanya kencang sekali. Anita dan rombongan ternganga tak percaya pada respon yang sedemikian negatif.

Pengalaman pahit tersebut memberi sebuah pelajaran berharga bagi Anita, bahwa kesadaran orang lain terhadap lingkungan tak mudah diketuk hanya dengan himbauan. Ia berpikir mungkin kesadaran untuk mencintai lingkungan akan tumbuh, bila himbauan itu terus didengungkan lewat berbagai macam media, misalnya poster, brosur, kampanye secara langsung, dan lain sebagainya.

Karena itu dalam setiap pertemuan bersama para stafnya, Anita selalu berkata, “Menciptakan keuntungan dari segi keuangan saja tidak cukup, kita harus menciptakan kemajuan dalam segi spiritual!” Anita sangat serius dengan apa yang ia ucapkan itu. Di bawah kepemimpinannya The Body Shop mencapai kemajuan luar biasa, sudah tersebar di lebih dari 50 negara dengan 1.900 gerai di dunia. Meskipun demikian, perusahaan tersebut masih memegang teguh sebuah visi, yaitu kepedulian terhadap lingkungan.

Pesan:
Kisah di atas menunjukkan bahwa kepedulian itu sangat penting. Bahkan hampir semua agama di dunia menandaskan tentang pentingnya kepedulian. Kepedulian adalah sumber kebaikan.

Meskipun masih sangat sulit dibudayakan, tetapi kepedulian dapat ditumbuhkan hingga akhirnya membudaya dalam kehidupan kita. Langkah pertama guna menumbuhkan kepedulian adalah menjadi panutan. Dengan kata lain kepedulian itu dimulai dari diri kita sendiri.

Langkah selanjutnya adalah mengkomunikasikan dengan orang-orang yang besangkutan tentang solusi-solusi dari masalah yang sedang dihadapi bersama. Jika perlu prinsip-prinsip kepedulian yang dapat dijadikan solusi tersebut dicetak dalam ukuran besar atau cukup menarik perhatian. Dalam kisah di atas Anita berinisiatif mensosialisasikan kepedulian melalui seruan-seruan misalnya dalam bentuk spanduk atau papan iklan, disiarkan lewat media elektronik, cetak, dan lain sebagainya.

Dalam periode tertentu sebaiknya hasil dari kepedulian tersebut disiarkan untuk diketahui bersama. Misalnya sumbangan sukarela dari penduduk di kampung-kampung sebagai bentuk kepedulian disiarkan berapa uang yang sudah terkumpul dan yang sudah digunakan, perubahan yang dihasilkan sekaligus anggaran yang dibutuhkan untuk program selanjutnya. Keterbukaan seperti itu menjadi sumber motivasi bagi setiap individu dari lapisan masyarakat yang lebih luas untuk berpartisipasi, apalagi jika kepedulian tersebut ditujukan untuk memperbaiki keadaan, mengatasi masalah, dan mewujudkan harapan mereka semua.

Labels:

posted by .:: me ::. @ 9:47:00 AM   0 comments

Berjumpa Cinta di Mana-mana
<$BlogDateHeaderDate$>
Oleh: Gede Prama

Cerita manusia adalah cerita derita, demikian bisik seorang kawan. Di Pakistan, belum lama Benazir Bhutto menginjakkan kaki di tanah kelahirannya, lehernya sudah ditembus peluru sampai tewas. Di Kamboja, pendeta Buddha berkelahi dengan polisi. Amerika Serikat yang menjadi tauladan dunia menjadi penghalang kesepakatan untuk mengurangi dampak pemanasan global. Gempa, tsunami, kelaparan mengunjungi semua pojokan Bumi.

Di negeri ini serupa. Banyak pemilihan kepala daerah berakhir rusuh. Kekerasan di kalangan remaja amat mengkhawatirkan. Di Bali, kadang kekerasan muncul bahkan ketika upacara dilaksanakan.

Membaca tanda-tanda seperti ini, ada yang mengeluh, bila demikian, bukankah hidup manusia sama dengan neraka? Entahlah, yang jelas wajah kehidupan yang terlihat bergantung pada siapa diri kita di dalam. Bila di dalamnya cinta, manusia berjumpa cinta di mana-mana. Jika di dalamnya kebencian, manusia menemukan kebencian di mana-mana.

Membangun rumah cinta

Dilihat dari segi bahan, manusia berbahankan cinta. Orangtua berpelukan penuh cinta ketika manusia dibikin. Disusui ibu penuh dengan pelukan cinta. Banyak ayah yang tidak jadi memasukkan makanan ke mulut hanya karena mau berbagi cinta dengan anak. Makanan dan minuman manusia datang dari alam yang berlimpah cinta.

Ada yang mengandaikan kehidupan sebagai hujan cinta yang tidak pernah berhenti. Cuma sebagian memayungi dirinya dengan keangkuhan sehingga badannya kering dari hujan cinta. Dengan bahan seperti itu, bila output-nya kebencian, mungkin kita perlu merenungkan prosesnya.

Perilaku kehidupan serupa Matahari. Bila sudah waktunya terbit, ia terbit. Jika saatnya terbenam, ia terbenam. Dan di dalam pikiran yang dipenuhi rasa cinta, Matahari akan disebut menerangi, memberi energi. Dalam pikiran yang penuh keluhan, ia diberi judul panas, sumber kekeringan, awal paceklik.

Berdiri di atas kesadaran seperti inilah kemudian banyak guru sepakat, fondasi awal membangun rumah cinta adalah pikiran yang terawasi secara rapi. Ketika senang diawasi, tatkala sedih juga diawasi. Persoalan dengan banyak manusia, terlalu melekat dengan hal-hal yang menyenangkan, menolak yang menjengkelkan, bosan dengan hal-hal biasa. Karena yang menyenangkan berpasangan dengan hal-hal yang menjengkelkan (seperti malam berpasangan dengan siang), maka berputarlah kehidupan dalam siklus tanpa akhir: senang, sedih, bosan, dan seterusnya. Inilah awal dari banyak kelelahan emosi.

Sadar dengan akibat kelelahan inilah, kemudian sejumlah orang mengakhiri siklus terakhir hanya dengan mengamatinya. Being a compassionate witness, demikian saran seorang penulis meditasi. Lihat emosi dan pikiran yang naik turun seperti seorang nenek penuh cinta sedang melihat cucu-cucunya berlari ke sana kemari. Semuanya sudah, sedang, dan akan baik-baik saja. Atau lihat keseharian yang digerakkan senang, sedih, bosan seperti melihat aliran air di sungai. Kesenangan mengalir berlalu, kesedihan mengalir berlalu.

Di atas siklus yang terawasi rapi ini, kemudian dibangun tiang-tiang keseharian yang banyak membantu. ’Bila tidak bisa membantu cukup jangan menyakiti’, demikian pesan sejuk seorang Lama. Atap rumah cinta kemudian bernama kaya karena rasa berkecukupan.

Dalam bahasa seorang bapak yang amat mencintai anaknya: ’dalam rasa berkecukupanlah letak kekayaan teragung’. Sebagai hasilnya, terbangunlah rumah- rumah cinta yang sejuk dan teduh.

Agar rumahnya tidak pengap, ia memerlukan pintu dan jendela. Pintunya bernama deep listening. Jendelanya berupa loving speech. Sebagaimana sudah menjadi rahasia banyak terapis, kesediaan untuk mendengarkan adalah sebuah penyegar banyak kepengapan jiwa di zaman ini. Tidak sedikit pasien yang sudah mendapatkan sebagian penyembuhan hanya dengan didengarkan. Dan bila harus berbicara, berbicaralah dengan bahasa-bahasa cinta.

Seorang sahabat dengan kata-kata yang berkarisma pernah ditanya, kenapa kata-katanya demikian berkarisma. Dengan tangkas ia menjawab, gunakan kata-kata hanya untuk membantu, bukan untuk menyakiti. Kombinasi antara kesediaan mendengar dan kata-kata yang penuh cinta inilah yang membuat rumah cinta dipenuhi udara segar.

Meminjam hasil kontemplasi orang suci, bila ada waktu merenung, renungkanlah kekurangan-kekurangan Anda. Jika ada waktu berbicara, bicarakanlah kelebihan-kelebihan orang lain. Mendengar penjelasan seperti ini, ada yang bertanya, kalau demikian, apa itu cinta? The Book of Mirdad menulis: ’cintamu adalah dirimu yang sesungguhnya’. Dengan kata lain, di luar cinta adalah kepalsuan-kepalsuan. Laksanakan cinta, kemudian lihat bagaimana ia membuka keindahan dirinya. Kata-kata hanya penghalang pemahaman.

Rumah cinta berjalan

Di Pulau 0kinawa, Jepang, pernah ada guru karate yang disegani. Di suatu latihan, muridnya bertanya, apakah karate itu? Dengan tersenyum ia menjawab: ’karate means keep smiling in all situations’. Karate berarti tersenyum di semua keadaan. Dan tentu muridnya bingung. Hanya karena segan, kemudian ia diam.

Sepulang latihan, murid ini menemui tentara Amerika mabuk yang mau membuat keributan di jalan. Murid karate ini panas. Begitu siap berkelahi, tiba-tiba gurunya muncul dengan penuh senyuman menyambut tentara-tentara tadi: ’selamat datang di 0kinawa, Anda pasti sudah menikmati keindahan 0kinawa’. Dan selanjutnya tidak saja perkelahian bisa dihindarkan, persahabatan dengan tentara Amerika juga berjalan baik-baik saja.

Ini mungkin yang disebut dengan rumah cinta berjalan. Ia menjadi contoh nyata cerita di awal: ’bila di dalamnya cinta, maka manusia berjumpa cinta di mana-mana’. Berkaitan dengan momentum pergantian tahun, kebanyakan orang bertanya seberapa tua umur sekarang. Jarang yang mau bertanya, seberapa indah rumah cinta sekarang.

Melalui tatapan mata suami, kesetiaan istri, rasa hormat putra/putri, perlakuan atasan, senyuman tetangga, jabat tangan bawahan, bantuan teman atau keluarga, senyuman orang-orang yang pernah menyakiti, kita sedang melihat rumah cinta kita. Adakah ia lebih baik atau lebih buruk dari tahun lalu?

Perhatikan apa yang ditulis Thich Nhat Hanh dalam The Diamond that Cuts through Illusion: ’If you die with compassion in mind, you are a torch lightening our path.’ Ia yang meninggal dengan cinta kasih menjadi lilin penerang banyak perjalanan. Mungkin ini yang membuat Yesus Kristus tidak pernah berhenti menerangi banyak sekali perjalanan. Selamat hari Natal tahun 2007 dan Selamat Tahun Baru 2008.

Gede Prama Bekerja di Jakarta dan Tinggal di Desa Tajun, Bali Utara

sumber: kompas

Labels:

posted by .:: me ::. @ 5:11:00 PM   0 comments

Penderitaan Orang Pelit
By Andrew Ho

Dikisahkan tentang seorang lelaki berusia 60-an tahun yang menjadi buah bibir di kampungnya. Pasalnya, lelaki paruh baya tersebut terkenal sangat pelit, bahkan untuk makan sehari-hari dan kesehatannya sendiri. Sudah menjadi rahasia umum bahwa dia jarang sekali makan lebih dari sepotong roti setiap hari.

Suatu ketika ia marah habis-habisan kepada istrinya, lantaran istrinya itu membeli seekor ikan untuk lauk mereka makan. “Kamu ini perempuan boros. Aku saja tidak pernah membeli ikan, kok kamu berani-beraninya beli ikan,” bentak lelaki itu uring-uringan.

Si istri yang sabar dan sangat hapal tabiat suaminya itu berusaha membela diri. “Bukan saya yang beli, tetapi tetangga sebelah yang memberikan ikan ini untuk kita,” dalihnya.

“Kalau begitu, potong-potong ikan itu menjadi 7 bagian untuk jatah lauk makan kita selama 7 hari. Kalau mau menggoreng beri garam, tapi sedikit saja nanti garamnya cepat habis,” sahut lelaki itu memberi solusi sekaligus instruksi.

Beberapa hari kemudian, lelaki itu jatuh sakit, badannya demam dan tak mampu beraktifitas seperti biasa. Si istri kasihan melihat kondisi suaminya. Ia bergegas pergi ke sebuah toko obat untuk membeli obat penurun panas.

Ketika si istri menyodorkan obat tersebut, suaminya justru menutup mulut rapat-rapat karena menilai bahwa membeli obat adalah pemborosan besar. “Jangan khawatir, obat ini adalah obat paling murah. Lagipula, di dalam kotak obat ini ada kupon yang bisa ditukar dengan hadiah,” bujuk istrinya sembari memberikan obat. Tetapi suaminya itu tetap mengunci mulutnya.

Tak kurang akal, si istri langsung membisikkan sesuatu di telinga suaminya. “Ehmm, sebenarnya saya tadi bohong. Obat ini sudah kedaluarsa. Jadi toko obat itu memberikannya gratis kepada saya,” bisik istrinya. Barulah setelah itu si lelaki pelit tadi bersedia meminum obat. Setelah minum obat diapun tersenyum, kemudian memuji istrinya pintar.

Pesan:

Harta kekayaan dapat berfungsi sebagai sumber kebahagiaan apabila kita mempunyai kemampuan untuk mendapatkannya sekaligus menggunakannya dengan benar dan tepat. Bila kita kesulitan mencari sumber penghasilan jelas akan mengurangi kualitas kehidupan. Begitupun bila kita tak dapat mengelola keuangan dengan baik maka hal itu akan menjadi sumber petaka dalam kehidupan kita.

Hidup sederhana bukan berarti harus mengurangi kualitas kehidupan, melainkan hidup tidak berlebih-lebihan dan sedapat mungkin memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Sedangkan kisah di atas adalah sebuah fenomena tentang seseorang yang tidak dapat menggunakan kekayaannya dengan baik. Sikapnya tergolong terlalu pelit, sehingga merampas kenikmatan hidup yang seharusnya ia dapatkan.

Charles Spurgeon mengatakan, “Yang penting bukanlah berapa banyak yang kita miliki tetapi berapa banyak yang kita nikmati.” Sebab kekayaan akan mempunyai arti bila kita dapat menikmatinya. Sehingga kalaupun kita ingin mengumpulkan lebih banyak harta kekayaan seharusnya tidak dengan cara bersikap pelit, karena langkah tersebut hanya akan mengurangi kualitas hidupnya. Langkah yang seharusnya ia tempuh adalah menambah sumber penghasilan.

Selain menambah sumber penghasilan, langkah selanjutnya adalah hidup sederhana. Karena di dalam kesederhanaan ada kemuliaan dan ketentraman hati. Berbeda dengan hidup pelit, dimana di dalamnya hanya ada kesusahan karena kekhawatiran berlebih hartanya akan berkurang.

Oleh sebab itu, hindarilah sikap pelit. Upayakan untuk menambah kualitas kehidupan. Manfaatkan harta kekayaan yang kita miliki dengan baik dan tepat, sehingga menjadi sumber kebahagiaan tersendiri.

Labels:

posted by .:: me ::. @ 7:40:00 AM   0 comments

Year 2008 - Think & Action !!!
Oleh : Andrie Wongso

Tanpa terasa, kita sudah berada di awal tahun 2008. Seperti tahun-tahun yang terlewati, awal tahun selalu dianggap sebagai sebuah awal baru di mana rencana-rencana untuk satu tahun ke depan sudah disiapkan. Sayangnya, tak jarang, berbagai rencana manis yang disusun, hanya berujung pada sebuah catatan tanpa makna. Berbagai rencana kadang hanya tinggal rencana, sebab tak ada eksekusi yang menjalankannya. Padahal, sebagus apapun rencana yang dicanangkan, akan menjadi sia-sia belaka jika tak ada tindakan nyata.

Inilah yang melatarbelakangi saya untuk menetapkan tahun 2008 ini sebagai tahun think and action! Awal tahun ini menjadi momen yang sangat tepat untuk mempersiapkan diri kita agar setahun ke depan, kita mampu menjadi insan yang beruntung. Saya sebut beruntung, karena jika kita hanya mampu menjadi orang yang sama saja dengan tahun kemarin, kita sebenarnya adalah orang yang merugi. Apalagi, jika sampai kita menjadi orang yang lebih jelek dari tahun kemarin, maka kita akan termasuk orang yang celaka. Tentu, kita tidak ingin masuk dalam golongan orang yang merugi atau celaka ini bukan?

Karena itulah, agar masuk sebagai orang yang beruntung, yakni orang-orang yang termasuk pemenang sejati, kita harus mencanangkan perbaikan di sana-sini pada tahun 2008 ini. Kita perlu memikirkan hal apa saja yang masih perlu dievaluasi dan dikoreksi pada tahun kemarin. Dan, dari evaluasi inilah, kita harapkan akan muncul pemikiran-pemikiran yang bisa kita jadikan batu loncatan menuju perbaikan di tahun baru ini.

Inilah think yang saya maksud. Yakni, kita perlu bertanya pada diri sendiri. Apa saja kelebihan yang kita miliki dan bisa kita maksimalkan di tahun baru ini. Kita harus berusaha mengetahui dan memahami apa saja kekuatan yang kita miliki, dan kemudian merencanakan apa yang bisa kita lakukan demi perbaikan di sepanjang tahun 2008. Karena hanya dengan memaksimalkan kemampuan dan potensi yang kita miliki, jalan menuju sukses akan selalu terbuka lebar.

Unsur kedua, yang lebih penting, yaitu action alias mengambil tindakan nyata dari semua yang kita rencanakan tersebut. Sebab, hanya dengan eksekusi terhadap rencana, kita bisa mendapatkan hasil nyata dari semua rencana tersebut. Tentu, saat bertindak ini, akan banyak sekali hal-hal yang akan kita temui. Baik itu berupa halangan, rintangan, cobaan, dan bahkan kekuatan alam yang kadang datang tak terduga. Seperti banjir yang menimpa saudara kita di beberapa penjuru negeri ini.

Tetapi, sebenarnya, justru dari semua kejadian itulah, kita akan terus bisa belajar. Belajar untuk memperbaiki diri, belajar untuk lebih bijaksana dalam menyikapi segala kondisi, dan belajar banyak hal lain yang pada akhirnya akan membimbing kita menuju pada jalan sukses masing-masing. Sebab, sejatinya, manusia itu tak kan pernah berhenti belajar. Hanya mereka yang mau selalu belajar lah yang akan tampil sebagai manusia seutuhnya.

Hal inilah yang ingin saya tegaskan di awal tahun ini. Inilah saatnya bagi kita untuk menjadikan tahun 2008 sebagai tahun think and action! Dengan cara inilah, kita akan bisa membangkitkan potensi-potensi dalam diri. Tak hanya itu, kita juga akan tumbuh menjadi manusia luar biasa yang punya kesadaran lebih bahwa sukses, memang hak setiap orang, "Success is My Right!"

Mari, berpikir dan bertindak, think and action, kita jadikan tahun ini menjadi tahun yang lebih baik dari tahun kemarin.

Labels:

posted by .:: me ::. @ 7:09:00 AM   0 comments
:: My Profile ::

... m.y.z.t.e.r.i.o.u.z ...
... click my profile ...
... please don't click ...




Join me on Friendster!

Chat 

With Me
:: Wisdom ::

When we succeed, we are thankful. When we fail, we are also thankful.
The happiness and wealth are in the thankful attitude itself.
[Saat sukses kita bersyukur. Saat gagalpun kita bersyukur.
Sesungguhnya kebagiaan dan kekayaan sejati ada pada rasa bersyukur.]"

Love and attention is power! If all us are willing to share love and attention towards people arounds us, then life will be happier and more meaningfull.
(Cinta dan perhatian adalah kekuatan! Jika setiap hari kita mau memberikan cinta dan perhatian kepada orang-orang di sekeliling kita hidup akan lebih bermakna).

Terkadang manusia terlebih dahulu tenggelam dalam keputusasaannya.
Dengan emosinya mereka mengatakan bahwa masalah yang mereka hadapi sangatlah berat.
Sesungguhnya jika mereka yakin dengan usaha mereka, niscaya Tuhan pasti menjawabnya.

Salah satu cara yang paling efektif untuk memperbaiki diri adalah dengan mengingat dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan.
Karena mungkin saja kesempitan yang dialami saat ini adalah buah dari kesalahan masa lalu dan kita belum memohonkan ampun kepada Allah.

The future is not a result of choices among alternative paths offered by the present, but a place that is created – created first in the mind and will, created next in activity.
The future is not some place we are going to, but one we are creating. The paths are not to be found, but made, and the activity of making them, changes both the maker and the destination.[John Schaar].
:: Recent Post ::
:: Archives ::
:: Menu ::
:: LETTO Fans Blog ::
:: NIDJIholic Blog ::

Click Slide Show
:: Friends ::
:: Games ::
:: Powered By ::

BLOGGER
2006, Ver. 4.0, Design by: Tamtomo~ Email: TamtomoMail~ Please Send Your Comment About Our Blog