:: Sponsored ::


:: Statistic ::


Web Page Counter
Since 25.01.2006
Since 17.Aug.2005

visitor online

:: MP3 Player ::
Tam's MP3 Player
:: Tam's IndoHitz ::
:: Quotation ::
:: Blog Map ::
My Location
:: The Story ::


Kisah # 02
<$BlogDateHeaderDate$>
Kisah # 2

Di hari yang cerah dalam hutan , seekor kelinci duduk diluar liangnya, dia asyik mengetik. Tak lama kemudian datang seekor Rubah.
Rubah : “ Eh, kamu lagi ngapain?"
Kelinc : “Biasa .. , bikin thesis." Rb : “Oh ya , tentang apa?"
Kelinc : “Ini tulisan tentang bagaimana kelinci memangsa Rubah "
Rubah : “Aneh – aneh aja ! Semua juga tahu kelinci ngga akan makan Rubah !"

Kelinci: “Ayo ikut , nanti saya kasih lihat!"
Mereka berdua masuk keliang. Ngga lama , sambil membawa tulang Rubah, Kelinci kembali untuk meneruskan pekerjaannya.
Tak berapa lama seekor Serigala muncul dan mulai memperhatikan sang Kelinci yang asyik bekerja.

Serigala : “Eh, apa yang kamu ketik?"
Kelinci : “bikin thesis nih tentang bagaimana kelinci memangsa serigala."
Serigala : “ Kamu pikir saya akan percaya bualan kamu?"
Kelinci : "No problem lah. Mau tahu ngga caranya?"
Kelinci & Serigala bergegas masuk liang dan lagi – lagi Kelinci kembali sendirian , yang lalu melanjutkan tugas mengetiknya.

Akhirnya muncul seekor Beruang , dan bertanya, “ Lagi ngapain broer . . . ?
Kelinci : “Biasa nih ngetik thesis Cara Kelinci memangsa Beruang."
Beruang: “Ah , kamu memang pintar omong kosong ! "
Kelinci : “Ayo kita kerumah ku aja dan lihat sendiri "

Apa yang terjadi :
Pasti anda sudah tahu . . .
Sesaat setelah masuk liang , Kelinci segera mempertemukan Beruang dengan Singa lapar yang memang sudah lama menunggu disana

Moral :
NGGA PERLU DIPERMASALAHKAN APAPUN TOPIK YANG DI BAHAS ; YANG PALING PENTING ADALAH SIAPA YANG JADI ATASAN ANDA.

NGGA PEDULI GIMANAPUN JELEKNYA PERFORMANCE ANDA ; YANG PALING PENTING ADALAH BOSS ITU SUKA APA NGGA SAMA ANDA . . . . . . .

posted by .:: me ::. @ 5:57:00 PM   0 comments

Hidup Ini Sederhana
<$BlogDateHeaderDate$>
* Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.

Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.

* Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda.
Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb.
Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya.
Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.

Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja.

* Seorang anak berkata kepada ibunya: "Ibu hari ini sangat cantik.
Ibu menjawab: "Mengapa?
Anak menjawab: "Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.

Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.

* Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.
Temannya berkata: "Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur."
Petani menjawab: "Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.
Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.

* Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: "Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?
Ada yang menjawab: "Cari mulai dari bagian tengah."
Ada pula yang menjawab: "Cari di rerumputan yang cekung ke dalam."
Dan ada yang menjawab: "Cari di rumput yang paling tinggi".
Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: "Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana."

Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.

* Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: "Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku."
Katak di pinggir jalan menjawab: "Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah."
Beberapa hari kemudian katak "sawah" menjenguk katak "pinggir jalan" dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.

Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.

* Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: "Mengapa engkau begitu santai?"
Dia menjawab sambil tertawa: "Karena barang bawaan saya sedikit."

Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.

:: unknown ::
posted by .:: me ::. @ 8:48:00 PM   0 comments

Kisah Sang Bos (Part #1)
Kisah # 1

Suatu hari yang cerah di hutan , seekor Singa duduk diluar sebuah gua sambil berbaring berjemur sinar matahari dengan malasnya. Tak lama datang seekor Rubah.

Rubah : “ Eh Singa jam berapa sekarang, arloji saya rusak nih"
Singa: "Oh, gitu , sini saya perbaiki"
Rubah : “Boleh sih, tapi mesinnya rumit lho, apa taring mu yang besar malah nanti bisa bikin rusak“

Singa : “Ngga lah , udah bawa kesini, saya bisa bikin beres"
Rubah : “Ah mana mungkin! Semua juga tahu Singa malas dengan taringnya yang besar mana bisa memperbaiki arloji yang rumit"
Singa : “Udah lah cepat bawa kesini , mau beres ngga "

Singa segera masuk kedalam gua, dan ngga lama kemudian dia kembali dengan membawa arloji yang sudah diperbaiki.
Sang Rubah sangat terkesan , dan Singa melanjutkan kembali acara berjemurnya, sambil tersenyum simpul.

Tak lama Serigala datang dan memperhatikan sang Singa yang lagi asyik berjemur.
Srigala : “ Boleh ngga nanti malam saya numpang nonton bola , TV “ogut “ lagi rusak nih"
Singa : “Ah,kalo Cuma TV rusak sih gampang "
Srigala : “Kamu pikir saya percaya ya, mana bisa kamu perbaiki TV? Gimana caranya Singa malas dengan taring besar bisa melakukannya “
Singa: "No problem itu, Mau coba ngga?"

Singa masuk kedalam gua , dan tak lama kembali dengan TV yang sudah diperbaiki dengan sempurna.
Serigala pergi dengan riangnya sekaligus takjub terhadap si Singa

Tahu apa yang terjadi :
Didalam gua tempat sarang Singa , di pojok nya ada setengah lusin kelinci pintar yang sedang sibuk melakukan tugas yang rumit dengan segala peralatan yang sangat detail. Disudut berlawanan berbaring seekor Singa betina mengawasi dengan garangnya.

Moral :
JIKA ANDA INGIN TAHU , KENAPA MANAGER ITU “ POPULER “ ; . . . . . JUSTRU HARUS LIHAT PULA CARA KERJA ANAK BUAH NYA.
(“ Manager demikian sebenarnya ngga ngapa – ngapain tuh !)

posted by .:: me ::. @ 7:03:00 PM   0 comments

Menyingkap Keindahan Bencana
Oleh: Gede Prama

Lihat kebunku penuh dengan bunga. Ada yang putih dan ada yang merah. Setiap hari kusiram semua. Mawar melati semuanya indah.

Bencana, bencana, bencana, bencana, mungkin itu kabut-kabut kehidupan yang berganti menyelimuti Indonesia beberapa tahun terakhir ini.

Belum sepenuhnya pulih dari banjir dahsyat Jakarta, tiba-tiba tanah longsor menggelegar, gempa bumi memakan nyawa, pesawat Garuda terbakar. Bencana seperti tidak bosan-bosannya menggoda jiwa Indonesia.

Seorang sahabat asli Jawa berulang-ulang menyebut kata miris. Seorang psikiater mengutip sebutan tua tentang zaman edan saat menyaksikan seorang Ibu membakar diri dan sejumlah putra-putrinya karena terimpit kesulitan kehidupan. Bahkan, Herald Tribune menulis Indonesia: Mass murder or natural disaster, terutama setelah menghitung ratusan ribu nyawa melayang akibat bencana.

Berduka, bersedih, tersentuh penderitaan sesama tentu salah satu tanda pertumbuhan jiwa. Di Timur telah lama diajarkan, untuk memasuki wilayah-wilayah kesucian, bahkan menginjak rumput pun, dilarang. Terutama karena setiap rasa sakit yang kita timpakan ke ciptaan lain akan kembali menyakiti diri. Karena itu, sungguh layak disyukuri jika Indonesia masih memiliki banyak hati yang punya empati.

Cahaya bencana

Dengan tetap menghormati banyak hati yang punya empati, banyak guru setuju jika jalan-jalan keindahan, apalagi kesucian, tidak ada yang lurus dan mulus. Semakin indah sebuah tujuan, semakin berat jalan yang harus dilalui. Bila ini cara memandangnya, mungkin Indonesia bisa menarik napas dalam-dalam, menghimpun energi untuk melewati dan menghadapi banyak tanjakan dan kelokan di depan.

Dalam jeda jiwa seperti ini, mungkin berguna jika merenung tentang cahaya-cahaya bencana. Bagi banyak jiwa, bencana identik dengan kematian, perpisahan, kesedihan, duka cita. Dan tentu saja ini teramat manusiawi.

Sedikit jiwa yang mau menggali lebih dalam jika di balik bencana ada sejumlah langit kehidupan yang tersingkap rahasianya. Ketakutan dan kesedihan adalah masukan berguna tentang keinginan yang demikian mencengkeram. Semakin mencengkeram keinginan, semakin menakutkan wajah bencana. Ada keinginan agar kehidupan hanya berwajah damai, keluarga hanya boleh bahagia, perpisahan yang identik dengan hukuman, kemiskinan sama dengan kutukan.

Melalui berbagai entakan bencana, manusia diingatkan, seberapa kuat pun keinginan mencengkeram, kehidupan tetap harus berputar. Bila saatnya matahari tenggelam, tenggelamlah ia. Ketika putaran bumi harus ditandai oleh gempa, gempalah yang menjadi sahabat kehidupan. Bila kematian sudah waktunya berkunjung, berkunjunglah ia menjadi sahabat kehidupan.

Maka, seorang ayah berpesan kepada anak-anaknya, kematian datang bukan karena penyakit, bukan karena dikerjain orang, juga bukan akibat bencana. Kematian datang karena waktunya sudah tiba. Penyakit atau bencana hanya pintu pembuka.

Bila ini cara meneropongnya, tidak saja keinginan mulai longgar cengkeramannya, tetapi cahaya-cahaya bencana juga terbuka. Ternyata bencana lebih dari sekadar hulu kesedihan, ketakutan, dan kutukan. Ia juga membukakan pengertian tentang wajah kehidupan yang lebih utuh.

Serupa taman

Serupa dengan lagu anak-anak di awal tulisan ini, hidup serupa dengan mengurus taman. Kendati yang ditanam rumput Jepang, ada rumput liar yang ikut tumbuh. Kendati sudah banyak berbuat baik, banyak berdoa, sering ke tempat ibadah, bila saatnya bencana menggoda, ia tetap menggoda. Bila rumput Jepang yang ditanam seratus meter, rumput liar hanya mengambil porsi sedikit sekali, tetap juga mengganggu. Demikian juga dengan kehidupan. Sehat berumur bertahun-tahun, tetapi kerap lupa disyukuri. Sakit hanya segelintir hari, sudah penuh caci maki. Indonesia sebentar lagi akan berumur 62 tahun, hanya segelintir hari yang digoda bencana.

Taman jadi indah karena penuh bunga dan warna. Kehidupan juga serupa. Kebahagiaan menjadi lebih indah jika pernah melewati kesedihan. Kehidupan bermakna amat dalam karena ada kematian. Kesuksesan berakarkan rasa syukur mendalam jika pernah dibanting kegagalan.

Taman terus tumbuh bila disirami, begitu juga pertumbuhan jiwa. Tidak saja kebahagiaan yang menyirami kehidupan, kesedihan juga menyirami, terutama karena kesedihan adalah gurunya sikap rendah hati dan mawas diri.

Tidak saja kedamaian yang memperkuat kehidupan, bencana pun memperkuatnya. Kedamaian memperkuat, seperti air bertemu kerongkongan yang dahaga. Bencana memperkuat, seperti ampelas keras dan kasar yang membuat berlian tambah bersinar. Sebagai catatan kontemplasi, Jepang dan Jerman yang kini menjadi salah satu pemimpin dunia kalah perang secara menyedihkan puluhan tahun lalu.

Di puncak semua perjalanan ini, tersisa bait indah kehidupan: "mawar melati semuanya indah!". Mawar yang berduri indah, melati yang wangi juga indah. Siapa saja bisa melihat keindahan dalam setiap unsur dualitas (bahagia-bencana, untung-rugi, suci-kotor, dipuji-dicaci), dia berada di depan gerbang pencerahan, kemudian hatinya bernyanyi: "semuanya indah!".

Dalam bahasa indah sejumlah sahabat penyair, keuntungan adalah hasil pelajaran dari banyak kerugian, kekotoran adalah kesucian yang sedang siap-siap menunjukkan rahasianya, kekayaan adalah sisi lain dari kemiskinan dalam mata uang kehidupan. Pada jiwa yang sedang bertumbuh, dualitas terus bergerak dari satu ujung bandul ke ujung bandul lain. Habis bahagia derita, setelah untung rugi, dan seterusnya. Dan lagu anak-anak ini mengajarkan, setelah semua segi kehidupan dicintai, disirami, diterima, kemudian dari dalam sini ada yang bernyanyi: "semuanya indah!".

Ini mungkin yang menyebabkan Robert Fulghum pernah menulis "Apa yang perlu dipelajari tentang kehidupan, sudah selengkapnya diajarkan di taman kanak-kanak". Sebuah masa di mana semuanya terasa indah. Guru dzogchen Chogyal Namkai Norbu menyebut primordial state (titik awal sekaligus titik akhir perjalanan ke dalam). Cirinya sederhana, tidak ada hal positif yang perlu diterima, tidak ada hal negatif yang perlu ditolak.

Gede Prama: Penulis Buku, Tinggal di Desa Tajun, Bali Utara

Labels:

posted by .:: me ::. @ 6:42:00 AM   0 comments

Perang Melawan Diri Sendiri
<$BlogDateHeaderDate$>
Dalam hidup ini, sukses tidaknya kita, bahagia tidaknya kita, adalah kita sendiri yang akan menentukannya.

Kalau kita membiarkan hidup dikuasai kekhawatiran, membiarkan hidup dikendalikan ketakutan, membiarkan hidup dibayangi kelemahan-kelemahan dalam diri, membiarkan hidup dikuasai kekurangan dalam diri, itu adalah sebuah kebodohan. Kalau kita membiarkan hidup dikuasai ego dan nafsu pribadi, itu sebuah kerugian.

Hiduplah dengan hati yang lurus. Berhati lurus artinya adalah menjaga hati dan pikiran agar tidak mudah goyah oleh godaan. Jangan menjadi manusia yang berkepribadian lemah dan berjiwa rapuh. Mereka yang demikian akan mudah tergoda pada kesenangan duniawi sesaat dengan mengabaikan suara hatinya. Mata tergoda melihat benda-benda yang indah, telinga tergoda mendengar suara-suara yang merdu, dan lidah tergoda hanya mau mencicipi makanan yang lezat. Akhirnya tubuh menjadi manja, dan pikiran mengembara ke mana-mana tanpa dapat dikendalikan.

Orang bijak mengatakan bahwa perang yang tidak ada habisnya adalah perang melawan diri sendiri, perang mengalahkan ego dan nafsu dalam diri. Musuh yang paling sulit ditaklukkan adalah diri sendiri. Karena itu kita harus menjaga keseimbangan hati dan pikiran kita. Hindari pikiran yang menyesatkan, karena nantinya akan menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri.

Hati yang bercabang ibarat kuda yang lepas dari kendali. Kalau di dalam hati kita masih ada benih-benih keserakahan, kebencian, iri hati dan dengki, ego yang tinggi, kemalasan, sebaiknya segera cabut dari dalam hati kita. Apabila masih ada rasa malas berbuat kebaikan, takut mengalahkan kelemahan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.

Bila kita ingin menuai benih kesuksesan dan kebahagiaan, taburlah dari sekarang ini benih-benih kebaikan. Mulailah dengan menanam bibit-bibit kebaikan, mencabuti rumput-rumput ketamakan, kebencian, iri hati. Kemudian peliharalah dengan mengairinya melalui ketabahan dan kemurahan hati, serta menyuburkannya dengan memberi pupuk perilaku akhlak mulia dan berakal budi.

Dengan begitu, sudah sepantasnya kita mengharapkan akan menikmati hasil panen yang memuaskan. Sudah sepantasnya kita mengharpakan hasil keberhasilan dan kebahagiaan.

Oleh: Eko Jalu Santoso

Labels:

posted by .:: me ::. @ 9:21:00 PM   0 comments

Manusia Optimis Versus Manusia Pesimis
Le guan zhe yu bei guan zhe

ORANG OPTIMIS BUKANLAH ORANG YANG KARENA MELIHAT JALAN MULUS DI HADAPANNYA, TETAPI ORANG YANG YAKIN 100% DAN BERANI UNTUK MENGATASI SETIAP TANTANGAN YANG MENGHADANG.

Ada 2 macam manusia dalam menyikapi hidup ini, satu sikap orang yang pesimis dan ke-dua adalah orang yang bersikap optimis.

Tipe pertama orang pesimis, bagi orang pesimis kehidupannya lebih banyak dikuasai oleh pikiran yang negatif, hidup penuh kebimbangan an keraguan, tidak yakin pada kemampuan diri sendiri, kepercayaan dirinya mudah goyah dan mudah putus asa kalau menemui kesulitan atau kegagalan, selalu mencari alasan dengan menyalahkan keadaan dan orang lain sebagai proteksi untuk membenarkan dirinya sendiri, padahal di dalam dirinya dia tahu bahwa betapa rapuh mentalnya, orang pesimis lebih percaya bahwa sukses hanyalah karena kebetulan, keberuntungan atau nasib semata.

Tentu orang dengan sikap mental pesimis seperti ini, dia telah mengidap penyakit miskin mental, jika mental kita sudah miskin, maka tidak akan mampu menciptakan prestasi yang maksimal dan mana mungkin nasib jelek bisa dirubah menjadi lebih baik.

Tipe ke 2 adalah orang optimis, bagi orang yang memiliki sikap optimis, kehidupannya didominasi oleh pikirannya yang positif, berani mengambil resiko, setiap mengambil keputusan penuh dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang mantap. orang optimis bukanlah karena melihat jalan mulus di hadapannya, tetapi orang yang mempunyai keyakinan 100% dalam melaksanakan apa yang harus diperjuangkan, orang optimis tahu dan sadar bahwa dalam setiap proses perjuangannya pasti akan menghadapi krikiil -krikil kecil ataupun bebatuan besar yang selalu menghadang!

Orang optimis siap dan berani untuk mengatasi masalah atau kesulitan yang merintanginya, Bahkan disaat mengalami kegagalan sekalipun tidak akan membuat dia patah semangat, karena dia tau ada proses pembelajaran disetiap kegagalan yang dia alami.

Tentu orang yang punya sikap mental optimis demikian adalah orang yang memiliki kekayaan mental. dan Hanya orang yang mempunyai kekayaan mental, yang mampu mengubah nasib jelek menjadi lebih baik.

Jika anda, saya dan kita semua secara bersama-sama mampu membangun kekayaan mental dengan berkesinambungan, mampu menjalani hidup ini dengan optimis dan aktif, tentu secara langsung akan berpengaruh pada kehidupan kita pribadi serta kehidupan keluarga, dan dari kehidupan keluarga -keluarga yang semangat, optimis dan aktif akan mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas, yang pada akhirnya akan menjadi kekuatan sinergi sebagai kontributor dalam membangun Indonesia sekaligus mengembalikan jati diri bangsa! Kalau bukan kita yang membangun Indonesia, lalu siapa?

Sumber: Andrie Wongso

Labels:

posted by .:: me ::. @ 11:02:00 AM   0 comments
:: My Profile ::

... m.y.z.t.e.r.i.o.u.z ...
... click my profile ...
... please don't click ...




Join me on Friendster!

Chat 

With Me
:: Wisdom ::

When we succeed, we are thankful. When we fail, we are also thankful.
The happiness and wealth are in the thankful attitude itself.
[Saat sukses kita bersyukur. Saat gagalpun kita bersyukur.
Sesungguhnya kebagiaan dan kekayaan sejati ada pada rasa bersyukur.]"

Love and attention is power! If all us are willing to share love and attention towards people arounds us, then life will be happier and more meaningfull.
(Cinta dan perhatian adalah kekuatan! Jika setiap hari kita mau memberikan cinta dan perhatian kepada orang-orang di sekeliling kita hidup akan lebih bermakna).

Terkadang manusia terlebih dahulu tenggelam dalam keputusasaannya.
Dengan emosinya mereka mengatakan bahwa masalah yang mereka hadapi sangatlah berat.
Sesungguhnya jika mereka yakin dengan usaha mereka, niscaya Tuhan pasti menjawabnya.

Salah satu cara yang paling efektif untuk memperbaiki diri adalah dengan mengingat dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan.
Karena mungkin saja kesempitan yang dialami saat ini adalah buah dari kesalahan masa lalu dan kita belum memohonkan ampun kepada Allah.

The future is not a result of choices among alternative paths offered by the present, but a place that is created – created first in the mind and will, created next in activity.
The future is not some place we are going to, but one we are creating. The paths are not to be found, but made, and the activity of making them, changes both the maker and the destination.[John Schaar].
:: Recent Post ::
:: Archives ::
:: Menu ::
:: LETTO Fans Blog ::
:: NIDJIholic Blog ::

Click Slide Show
:: Friends ::
:: Games ::
:: Powered By ::

BLOGGER
2006, Ver. 4.0, Design by: Tamtomo~ Email: TamtomoMail~ Please Send Your Comment About Our Blog